Jumat, 25 Oktober 2013

Macam-macam Konsep Dasar Geografi Kota Semarang


Kelompok      :    EKA SATRIA PUTRA       
                     ERICK TAHTA PRATAMA   
                     IRVAN SETYO PRATAMA   
                     NUNGGIE CAHYO W.       
                     RIDWAN ISMAIL S.        

''Macam-Macam Konsep Dasar Geografi''
Kota Semarang

Menganalisis 10 konsep dasar geografi di Kota Semarang.

1.      Konsep Lokasi
Merupakan penempatan konsep lokasi suatu daerah berdasarkan letak astronomi  daerah itu sendiri, yang
berdasarkan garis lintang dan bujur.Kota Semarang terletak pada 6º50'-7º10'LS dan 109º35'-110º50'BT.
Konsep Relatif
Lokasi relatif sering disebut dengan letak geografis, di Kota Semarang :
   Utara            : Laut Jawa
   Selatan         : Kab.Boyolali dan Magelang
   Timur           : Kec.Mranggen dan Kab.Demak
   Barat            : Kab.Kendal dan Pekalongan

2.      Konsep Jarak
Konsep jarak pada hakikatnya adalah pemisah antar wilayah atau tempat.Contoh di Kota Semarang,jarak geometrik antara Semarang dan Magelang sekitar 165 Km dalam waktu 2 jam.

3.      Konsep Keterjangkauan
Konsep keterjangkauan adalah mudah sulitnya suatu lokasi untuk dapat dijangkau yang dipengaruhi oleh faktor lokasi, jarak dan kondisi tempat.Contoh di Kota Semarang, Kota Semarang adalah ibu kota Jawa Tengah sehingga Semarang merupakan kota yang besar sehingga jalan di Semarang / menuju ke Semarang    memiliki jalan yang mulus.Sehingga memudahkan untuk dapat dijangkau.

4.      Konsep Morfologi
Konsep morfologi merupakan perwujudan bentuk daerah muka bumi sebagai hasil pengangkatan atau penurunan wilayah, dataran rendah, dataran tinggi, gunung merapi, pesisir dll.Contoh di Kota Semarang, dataran tinggi :
   Pegunungan             : Bandungan
   Gunung                     : Ungaran
   Pesisir                                   : Semarang Utara

5.      Konsep Aglomerasi
Konsep Aglomerasi yaitu kecenderungan perpindahan penduduk pada wilayah yang relatif sempit tetapi sifatnya menguntungkan.Contoh di Kota Semarang, kecenderungan penduduk berkumpul di wilayah Simpang Lima / Tugu Muda disebabkan karena tempat tersebut banyak terdapat kantor-kantor dimana tempat orang-orang bekerja.

6.       Konsep Pola
Konsep yang berkaitan dengan susunan, bentuk dan persebaran flora dan fauna dalam ruang muka bumi baik fenomena alami atau sosial.Contoh di Kota Semarang, pola permukiman di daerah Ungaran cenderung mengelompok, sedangkan permukiman di daerah sungai, rel kereta api cenderung memanjang.

7.      Konsep  Nilai Kegunaan
Konsep nilai kegunaan ini bersifat relatif, sesuatu bagi sebagian orang belum tentu memiliki nilai kegunaan.Contoh, lahan kosong di tepi jalan raya bagi pemiliknya sering kali dianggap tidak terlalu berguna, tetapi bagi orang lain apabila dapat dikembangkan lebih lanjut dapat memiliki nilai investasi yang cukup tinggi.






8.      Konsep Diferensial Area
Wilayah pada hakikatnya adalah suatu perpaduan antara berbagai unsur, baik unsur kehidupan atau unsur lingkungan.Contoh di Kota Semarang, daerah pesisir Semarang berbeda dengan daerah Bandungan, daerah pesisir mengahasilkan ikan dan Bandungan menghasilkan sayuran dan buah-buahan.

9.      Konsep Interaksi
Konsep interaksi adalah terjadinya hubungan saling memengaruhi antara suatu gejala dengan gejala lainya.Contoh di Kota Semarang, banyaknya penebangan pohon untuk pemukiman mengakibatkan banjir dan tanah longsor.

10.  Konsep Keterkaitan Keruangan
Konsep keterkaitan keruangan merupakan keterkaitan suatu fenomena dengan fenomena lainya dalam ruang.Contoh penduduk di daerah Kota Semarang perlu makanan dari daerah pedesaan dan sebaliknya penduduk pedesaan membutuhkan daerah perkotaan sebagai tempat memasarkan hasil pertanian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar