Kelompok : EKA
SATRIA PUTRA
ERICK TAHTA PRATAMA
IRVAN SETYO PRATAMA
NUNGGIE CAHYO W.
RIDWAN ISMAIL S.
''Macam-Macam
Konsep Dasar Geografi''
Kota
Semarang
Menganalisis 10 konsep dasar geografi
di Kota Semarang.
1.
Konsep Lokasi
Merupakan
penempatan konsep lokasi suatu daerah berdasarkan letak astronomi daerah itu sendiri, yang
berdasarkan
garis lintang dan bujur.Kota Semarang terletak pada 6º50'-7º10'LS dan
109º35'-110º50'BT.
Konsep Relatif
Lokasi
relatif sering disebut dengan letak geografis, di Kota Semarang :
Utara
: Laut Jawa
Selatan
:
Kab.Boyolali dan Magelang
Timur
: Kec.Mranggen dan Kab.Demak
Barat
: Kab.Kendal dan Pekalongan
2.
Konsep Jarak
Konsep
jarak pada hakikatnya adalah pemisah antar wilayah atau tempat.Contoh di Kota
Semarang,jarak geometrik antara Semarang dan Magelang sekitar 165 Km dalam
waktu 2 jam.
3.
Konsep Keterjangkauan
Konsep
keterjangkauan adalah mudah sulitnya suatu lokasi untuk dapat dijangkau yang
dipengaruhi oleh faktor lokasi, jarak dan kondisi tempat.Contoh di Kota
Semarang, Kota Semarang adalah ibu kota Jawa Tengah sehingga Semarang merupakan
kota yang besar sehingga jalan di Semarang / menuju ke Semarang memiliki jalan yang mulus.Sehingga
memudahkan untuk dapat dijangkau.
4.
Konsep Morfologi
Konsep
morfologi merupakan perwujudan bentuk daerah muka bumi sebagai hasil
pengangkatan atau penurunan wilayah, dataran rendah, dataran tinggi, gunung
merapi, pesisir dll.Contoh di Kota Semarang, dataran tinggi :
Pegunungan
: Bandungan
Gunung :
Ungaran
Pesisir :
Semarang Utara
5.
Konsep Aglomerasi
Konsep
Aglomerasi yaitu kecenderungan perpindahan penduduk pada wilayah yang relatif
sempit tetapi sifatnya menguntungkan.Contoh di Kota Semarang, kecenderungan
penduduk berkumpul di wilayah Simpang Lima / Tugu Muda disebabkan karena tempat
tersebut banyak terdapat kantor-kantor dimana tempat orang-orang bekerja.
6.
Konsep
Pola
Konsep
yang berkaitan dengan susunan, bentuk dan persebaran flora dan fauna dalam
ruang muka bumi baik fenomena alami atau sosial.Contoh di Kota Semarang, pola
permukiman di daerah Ungaran cenderung mengelompok, sedangkan permukiman di
daerah sungai, rel kereta api cenderung memanjang.
7.
Konsep Nilai Kegunaan
Konsep
nilai kegunaan ini bersifat relatif, sesuatu bagi sebagian orang belum tentu
memiliki nilai kegunaan.Contoh, lahan kosong di tepi jalan raya bagi pemiliknya
sering kali dianggap tidak terlalu berguna, tetapi bagi orang lain apabila
dapat dikembangkan lebih lanjut dapat memiliki nilai investasi yang cukup
tinggi.
8.
Konsep Diferensial Area
Wilayah
pada hakikatnya adalah suatu perpaduan antara berbagai unsur, baik unsur
kehidupan atau unsur lingkungan.Contoh di Kota Semarang, daerah pesisir
Semarang berbeda dengan daerah Bandungan, daerah pesisir mengahasilkan ikan dan
Bandungan menghasilkan sayuran dan buah-buahan.
9.
Konsep Interaksi
Konsep
interaksi adalah terjadinya hubungan saling memengaruhi antara suatu gejala
dengan gejala lainya.Contoh di Kota Semarang, banyaknya penebangan pohon untuk
pemukiman mengakibatkan banjir dan tanah longsor.
10. Konsep
Keterkaitan Keruangan
Konsep
keterkaitan keruangan merupakan keterkaitan suatu fenomena dengan fenomena
lainya dalam ruang.Contoh penduduk di daerah Kota Semarang perlu makanan dari
daerah pedesaan dan sebaliknya penduduk pedesaan membutuhkan daerah perkotaan
sebagai tempat memasarkan hasil pertanian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar